
DENPASAR, (IJN) – Polda Bali berhasil menggagalkan peredaran narkoba dalam Operasi Antik Agung yang berlangsung dari 31 Mei hingga 15 Juni 2024. Sebanyak 147 kasus narkoba diungkap dengan total barang bukti 4 kg ganja, 2 kg sabu, 1.253 butir ekstasi, 3 gram MDMA, 255 butir pil koplo, dan 1.760 botol minuman keras.
Operasi ini menargetkan 70 TO (Target Operasi) dan berhasil menangkap seluruhnya. Selain itu, 77 orang non-TO juga diamankan. Para tersangka memiliki peran beragam, mulai dari penjual, pengedar, perantara, hingga kurir narkoba.
“Tujuan Ops Antik Agung adalah menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif serta menekan peredaran narkoba di Bali,” ujar Wadir Reserse Narkoba Polda Bali, AKBP Ponco Indriyo dalam keterangan tertulis, Kamis 20 Juni 2024.
Barang bukti yang disita ditaksir mencapai Rp 3,2 miliar dan menyelamatkan 950.650 orang dari penyalahgunaan narkoba. Para pelaku dijerat dengan Pasal 111-114 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
“Tim masih mendalami kasus ini untuk mengungkap jaringan narkoba di Bali, baik nasional maupun internasional,” tegas AKBP Ponco Indriyo, didampingi Kasubbid PID Bidhumas Polda Bali, AKBP I Made Witaya di Mapolda Bali.
Operasi Antik Agung menunjukkan komitmen Polda Bali dalam memerangi narkoba dan melindungi masyarakat. CAK/IJN