
JEMBRANA, (IJN) – Buntut, seorang bocah berusia 5 tahun di Desa Mendoyo Dangin Tukad, Jembrana, menjadi korban gigitan anjing rabies. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana bergerak cepat dengan menggelar vaksinasi rabies massal di desa tersebut, Selasa 21 Mei 2024.
Vaksinasi massal ini menyasar 479 ekor anjing, baik peliharaan maupun liar, di empat banjar di desa tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran rabies, mengingat populasi anjing di desa ini diperkirakan mencapai sekitar 700 ekor.
“Langkah ini diambil setelah sampel otak anjing yang menggigit bocah tersebut dinyatakan positif rabies,” jelas I Wayan Widarsa, Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, dikonfirmasi, Rabu 22 Mei 2024.
Vaksinasi massal ini disambut antusias oleh warga. I Gusti Agung Putu Sudika, salah satu warga Banjar Kebebeng, mengaku sebelumnya merasa khawatir dengan banyaknya anjing liar di desanya. “Tapi pemerintah sudah sangat sigap membantu dengan vaksinasi massal ini,” ujarnya.
Selain vaksinasi, petugas juga menggencarkan sosialisasi kepada warga tentang cara merawat hewan peliharaan dan pentingnya vaksinasi rabies secara rutin.
“Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak takut dengan petugas yang datang untuk melakukan vaksinasi dan edukasi tentang rabies,” ujar drh. Gusti Putu Suasnawa, petugas vaksinasi dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana.
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah rabies dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta melakukan vaksinasi hewan peliharaan secara rutin. CAK/IJN