Melestarikan Burdah Loloan, Warisan Budaya Islam yang Mengakar Kuat di Jembrana

0
991
Trio Burdah Loloan Barat, Jembrana, yang selalu eksis melestarikan kesenian Burdah di Kampung Loloan Barat. Sumber foto : Dok. Infojembrana

JEMBRANA, (IJN) – Di tengah gempuran modernisasi, alunan musik Burdah masih terdengar merdu di Kampung Loloan Barat, Jembrana. Kesenian tradisional Islam ini diwariskan turun-temurun sejak tahun 1956 oleh Trio Burdah Loloan Barat, yang terdiri dari Haji Muhammad Hairi (88), Muhammad Idris (71), dan Sukri (70).

Burdah Loloan Barat memiliki ciri khas tersendiri dengan sentuhan Melayu Bali. Alat musik yang digunakan adalah rebana, yang dipukul untuk menghasilkan irama yang merdu. Kesenian ini biasanya ditampilkan pada acara-acara keagamaan, pernikahan, sunatan, atau menempati rumah baru.

Haji Muhammad Hairi, salah satu anggota Trio Burdah Loloan Barat, mengungkapkan bahwa Burdah merupakan kesenian yang berisi syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Syair tersebut diciptakan oleh Imam al Busiri dari Mesir dan diiringi alunan musik Islami klasik.

“Burdah bukan hanya kesenian, tetapi juga warisan budaya yang kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat,” ujar Hairi.

“Kesenian ini menjadi media dakwah yang efektif untuk menyebarkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat,” tuturnya.

Kepopuleran Burdah Loloan Barat tidak hanya terbatas di Jembrana. Mereka pernah tampil di berbagai festival, seperti Festival Istiqlal ke II di TIM Jakarta, event undang warga di Wongsorejo Banyuwangi, Denpasar, Singaraja, dan bahkan ke luar kota dan kabupaten lain di Bali.

“Kami berharap pemerintah memberikan ruang kepada kami untuk tampil dan memperkenalkan Burdah kepada generasi muda. Dengan begitu, kesenian ini dapat terus lestari dan bahkan bisa mendunia,” harapnya.

Burdah Loloan Barat menjadi bukti bahwa budaya Islam masih hidup dan berkembang di Bali. Kesenian ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan nilai-nilai positif bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk melestarikan dan mengembangkannya agar dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here