Kopyor, Jajan Tradisional Khas Bulan Ramadhan

0
338
Suasana pembuatan jajan kopyor di Lingkungan Loloan Timur, Kelurahan Loloan Kecamatan Jembrana, Jumat,22 Maret 2024. Foto : Dok. Infojembrana

JEMBRANA, (IJN) – Beragam kuliner menghiasi sepanjang jalan sore hari menjelang berbuka puasa. Masyarakat berduyun-duyun datang ke Pasar Ramadhan Loloan Barat Kecamatan Negara, begitu pula di Kelurahan Loloan Timur Kecamatan Jembrana.

Sepanjangan jalan di dua kelurahan itu, dipenuhi ragam kuliner untuk takjil berbuka puasa. Tak hanya makanan dan minuman, tetapi juga ragam lauk pauk juga dijual. Bahkan selain makanan,ada juga yang menjual persiapan untuk beribadah pada lebaran nanti, yakni menjual peci atau songkok. Bahkan di beberapa lokasi,juga tampak terlihat menjual kurma dengan varian dan kelas yang berbeda.

Di tengah banyaknya kuliner yang dijajakan, ternyata ada yang menarik dan tergolong laris manis diserbu masyarakat, meskipun jajan itu tergolong kuno dan hanya ada di Bulan Ramadhan. Kopyor, demikian masyarakat menyebut nama jajan tradisional itu.

Masyarakat yang belanja jajan ini tak hanya penduduk setempat, tetapi lebih banyak juga dari luar desa atau kelurahan. Bahkan ada juga dari luar kota , jauh-jauh datang hanya ingin menikmati jajan yang dibungkus daun itu saat berbuka puasa. 

Lalu seperti apa jajan Kopyor itu. Kendati usianya sudah sangat senja, Hj. Hasanah masih tetap setia untuk membuat jajan kopyor di Bulan Ramadhan.  Sampai kini jajan kopyor buatannya tergolong laris dan digemari masyarakat.

“Bahan-bahannya hanya tepung beras, gula pasir, mutiara, roti tawar, garam secukupnya dan juga disertai buah nangka yang sudah diiris-iris kecil,” ujar Siti Mahmudah (59) salah seorang pekerja pembuat jajan kopyor produksi Hj. Hasanah, Jumat, 22 Maret 2024.

Disela-sela memproduksi kopyor, Mahmudah mengaku sudah lima tahun bekerja sebagai pembuat kopyor dan diakui dari penuturan yang didengar, jajan ini tergolong kuno. Namun sampai sekarang tetap dirindukan dan digemari masyarakat.

Tanpa kopyor, rasanya masih ada kurang saat berbuka puasa. “Setiap hari,kami memproduksi 500 bungkus jajan kopyor. Itu belum termasuk pesanan. Bila ada pesanan bisa mencapai 1000 bungkus,” ujarnya menerangkan. Ratusan bungkus yang diproduksi itu, lalu sebarkan ke sejumlah warung, termasuk di Pasar Ramadhan.

Harganya pun cukup terjangkau, hanya 3000 rupiah perbungkus. “Harga 3000 rupiah itu harga jual di warung, kami menyerahkan biasanya 2500 rupiah,” katanya sambil sibuk mengolah jajan khas Loloan ini. ONO/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here