Selama Nataru, ASDP Siagakan 4 Kapal Besar Layani Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang

0
95
alah satu kapal besar di dermaga MB IV yang diperbantukan untuk penyebrangan Ketapang Gilimanuk, selama libur Nataru, Rabu 27 Desember 2023. Sumber foto : cak/IJN

JEMBRANA, (IJN) – Selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiagakan sebanyak 4 kapal besar yang melayani penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk – Ketapang. Kapal kapal tersebut berkapasitas menampung ratusan bahkan ribuan kendaraan roda dua serta ratusan mobil kecil atau pribadi.

General Manager (GM) ASDP Cabang Ketapang, Syamsudin mengatakan, ada 4 kapal bantuan yang besar dan 49 kapal yang disediakan, sehingga menjadi total keseluruhan ada 53 armada kapal yang beroperasi selama 24 jam untuk melayani penyeberangan selama Nataru.

“Jadi 4 kapal ini dengan kapasitas angkut yang cukup besar terutama untuk kendaraan kecil. Ada kapal yang rata-rata daya angkutnya bisa sampai dengan lebih dari 100 kendaraan. Jadi ini cukup efektif dan terbukti pada saat proses ini sangat sangat membantu,” kata Samsudin, ditemui InfoJembranaNews saat menerima kunjungan Kapolda Bali di Pelabuhan Gilimanuk, Rabu 27 Desember 2023.

Puluhan kapal tersebut, kata Syamsudin, dalam pengoperasiannya menyesuaikan dengan pola-pola yang diberlakukan, seperti saat pola normal, pola padat dan sangat padat. Disamping juga situasi dan kondisi di lapangan menjadi faktor untuk penerapan pola pola tersebut. Untuk kondisi normal, kapal yang beroperasi sebanyak 28 armada kapal.

“Kita ada 53 kapal yang beroperasi, kita tingkatkan nanti berdasarkan kondisi, dari 28 kapal kita bisa meningkatkan menjadi 30, saat ini sudah menjadi 35 kapal yang beroperasi,” ucap Syamsudin didampingi Manajer ASDP Gilimanuk, Djumadi.

Jika dalam kondisi padat, bahkan sangat padat, pola juga akan disesuaikan dengan situasional di lapangan, baik itu untuk waktu bongkar muat kapal dan proses lainya juga akan coba diperketat lagi, dengan harapan saat arus balik nanti bisa jauh lebih baik dan lancar.

“Dan nanti dalam pelaksanaannya kita sama-sama prioritaskan baik kendaraan pribadi maupun kendaraan logistik. Akan kita tata dan kita atur agar sirkulasinya bisa menjadi lebih baik lagi,” jelasnya.

Disinggung terkait cuaca buruk, seperti air laut surut yang bisa menjadi faktor penyebab kapal tidak bisa sandar di dermaga LCM hingga berpotensi terjadi antrian atau penumpukan kendaraan, menurut Syamsudin, terkait cuaca memang tidak bisa dihindari, namun masih bisa disiasati, dengan pendalaman areal manuver kapal di dermaga LCM yang sudah dilakukan beberapa hari kebelakang ini, sehingga pasang surut di dermaga LCM tersebut tidak menutup operasional secara keseluruhan, artinya 95% lebih masih tetap beroperasi dengan baik.

“Kalau dulu pada saat surut, kapal tidak bisa beroperasi bongkar muat secara keseluruhan, sekarang kapal dari tiga tempat (dermaga LCM), hanya satu tempat yang tidak bisa bongkar muat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sesuai data ASDP Cabang Ketapang, jumlah orang dan kendaraan masuk Bali sejak H-7 Tahun Baru 2024 tercatat ada kenaikan sekitar 27 persen dibanding tahun lalu pada periode yang sama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here