JEMBRANA, (IJN) – Meski sempat gagal dengan kendaraan partai Hanura pada pemilu 2019 lalu, I Putu Indra Mandhala Putra,SH.,M.Kn maju kembali sebagai calon legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dengan tunggangan baru Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) mencoba keberuntungan menjadi wakil rakyat Bali di senayan.
Dihubungi wartawan IJN (InfoJembranaNews) pria kelahiran 1989 di Desa Medewi, Jembrana ini memiliki riwayat pendidikan terakhir pasca sarjana, Magister Kenotariatan di Universitas Udayana Bali. Dalam aktifitas keorganisasian bisa dikatakan sudah banyak pengalaman, salah satunya pernah menjadi Ketua Pembina Organisasi Kepemudaan Dongki Bali dan Bendahara Pimpinan Daerah Perhimpunan Pergerakan Nusantara Provinsi Bali.
Dalam keorganisasian partai juga tidak perlu diragukan lagi, pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Laskar Muda Hanura Bali, menjadi wakil bendahara DPD Hanura Bali dan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Bali. “Sekarang saya sebagai Ketua Pimpinan Daerah (Pimda) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Provinsi Bali,” akunya.
Disamping itu, pria yang sempat berprofesi sebagai dosen di STIKOM Bali ini, juga pernah sebagai Ketua Relawan Jokowi (Rejo) Bali pada pemilu 2019 lalu. Selain itu juga sebagai Pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Bali Peduli Bangsa yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.
Selain aktif di politik, kesibukan Iman, panggilan singkat Indra Mandhala, kesehariannya sebagai Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Kabupaten Badung. Disamping juga mengelola beberapa usaha kafe dan restoran di seputaran Kota Denpasar maupun wilayah Badung.
Meski sebelumnya, kata Iman, perolehan suara pada pemilu 2019 lalu hanya mendapat sekitar 6.820 suara di Bali, dan Jembrana mendominasi perolehan suara sebanyak 3.200 suara, dirinya optimis bisa meraih 100 ribu suara sebagai syarat duduk di kursi DPR RI perwakilan Bali.
“Target saya 100 ribu suara. Untuk di Jembrana sendiri, saya targetkan bisa dapat 50 ribu suara dan tentu dengan posisi saya sebagai Ketua Pimpinan Daerah PKN Bali, tentu saya juga memberikan target kepada kader-kader, caleg-caleg di tiap kabupaten/kota untuk bisa menyumbangkan suara sebanyak 2 ribu, bahkan hingga 5 ribu, sesuai dengan peta kekuatan Partai PKN di Kabupaten masing-masing,” ujarnya bersemangat.
Disinggung terkait, kenapa memilih maju kembali sebagai caleg DPR RI, suami dari dr. Karina Mutiara ini mengatakan, dirinya memiliki semangat kuat untuk memperjuangkan hak-hak warga masyarakat Bali pada umumnya dan Jembrana pada khususnya sebagai tanah kelahiran.
Karena menurutnya selama kurang lebih sekitar 25 tahun sejak pemilu langsung dimulai pertama kali pada tahun 1998 lalu sampai saat ini Kabupaten Jembrana belum pernah memiliki wakil rakyat yang duduk di DPR RI. Sehingga semangat pengabdian kepada Daerah Bali dan tanah kelahiran serta melayani masyarakat sebagai jembatan untuk memperjuangkan aspirasi menggelora dalam diri.
“Memang ketika kegagalan yang pertama itu banyak yang memberikan saran dan masukan, termasuk juga dari partai-partai lain yang mengajak untuk bergabung dan menyarankan untuk maju ke provinsi atau kabupaten dahulu. Dimana kita ketahui bersama suara yang dibutuhkan tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan DPR RI. Namun saya memiliki tekad, kalau orang Bali itu bilang, rasa jengah niki, jengah untuk berjuang demi masyarakat Bali pada umumnya dan Jembrana pada khususnya,” tutupnya.