
JEMBRANA, (IJN) – Operasi (OPS) Mantap Brata yang berlangsung selama satu tahun dimulai sejak 19 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024. Operasi tersebut melibatkan ratusan personil gabungan untuk pengamanan tahapan Pemilu 2024 mendatang.
“Kalau dihitung hari, 222 hari. Karena selama setahun itu ada juga kosongnya, tapi rentang waktunya itu kalau dihitung bulan, sampai Oktober tahun (2024) depan,” kata Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, usai apel gelar pasukan operasi Mantap Brata Agung 2023-2024, di lapangan Taman Pecangakan, Jembrana, Selasa 17 Oktober 2023.
Di Kabupaten Jembrana, kata dia, personil gabungan, baik dari Polres Jembrana, Kodim 1617, Brimob Detasemen Polda Bali, Linmas hingga Pecalang diterjunkan untuk mengamankan tahapan pemilu di kabupaten ujung barat Pulau Bali ini.
Sehingga kesiapan, pengaturan jadwal, dan komunikasi publik adalah faktor penting. Bahkan saat pencoblosan 14 Februari 2024, pengamanan di Kabupaten Jembrana akan dipertebal dengan penambahan personil dari Polda Bali.
“Dalam Operasi Mantap Brata Agung ini kami dari Polres Jembrana menerjunkan sebanyak 453 personil dan mungkin nanti saat hari H-nya akan ada penambahan personil dari polda untuk mengantisipasi kejadian di Jembrana dan mungkin di semua polres juga itu di bawah kendali polda,” jelasnya.
Menurutnya, salah satu kerawanan pemilu yang perlu diantisipasi yakni kerawanan media sosial (Sosmed), terutama informasi bohong atau hoax yang dapat memancing kerusuhan antar pendukung. Operasi Mantap Brata 2023-2024 merupakan upaya besar yang melibatkan 261.695 personel di seluruh Indonesia untuk mengamankan seluruh tahapan pemilu.
“Dalam konteks pengamanan, penting untuk mencegah polarisasi, hoaks, isu SARA, propaganda firehouse of falsehood, dan black campaign. Polri juga telah mempersiapkan personel serta command center untuk mengintegrasikan data dan informasi guna mengkoordinasikan pengamanan di seluruh wilayah,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, operasi ini juga mendukung tugas pengamanan Pemilu dengan kolaborasi antar pilar Sentra Gakkumdu dan penanganan pelanggaran tindak pidana pemilu dilakukan secara profesional dan transparan. “Sinergitas dan soliditas antara personel pengamanan dan stakeholder terkait juga merupakan kunci keberhasilan operasi ini,” katanya.
AKBP Juliana, juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh personel yang terlibat dan mengajak semua untuk bersama-sama mengamankan Pemilu 2024 demi cita-cita Indonesia Emas 2045 yang kita impikan bersama.
“Kami juga sudah melakukan kegiatan deklarasi dan doa bersama untuk mengajak masyarakat mewujudkan situasi damai, artinya kita semua bersaudara kita masih punya ikatan satu sama lain di masyarakat, tentu ini yang harus kita jaga, persatuan dan kesatuan di Kabupaten Jembrana yang utama,” pungkasnya.