InfoJembranaNews – Tradisi lomba dayung sampan tradisional kembali digelar Pemkab Jembrana, Sabtu 5 Agustus 2023. Karena terkendala kondisi sampan, perlombaan yang rutin digelar untuk memeriahkan HUT kota Negara dan menyambut HUT Kemerdekaan RI 2023 kali ini sepi peserta. Dimana jumlah peserta yang terdaftar mengikuti lomba sebanyak 48 sampan.
“Tahun (2022) kemarin, terdaftar ada sekitar 72 (sampan). Memang sepengetahuan kami, ada beberapa peserta yang biasa ikut, saat ini kondisi perahunya, katanya tidak memungkinkan untuk bisa ikut (lomba),” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana I Gusti Putu Anom Saputra, ditemui usai melepas lomba sampan tradisional, di Banjar Mekar Sari, Desa Perancak, Sabtu 5 Agustus 2023.
Ia mengatakan, perahu atau sampan yang digunakan untuk lomba tersebut memang khusus untuk lomba, bukan sampan baru. Sebagian peserta memang merawat sampan, namun ada juga kondisi sampan yang tidak terawat dan jarang digunakan. Sehingga ketika akan mengikuti lomba, kondisi sampan sudah tidak memungkinkan bisa dipakai kembali.
“Jadi kan perahu itu, mereka rawat dari tahun tahun dulu, bukan baru. Jadi kendala kemarin, beberapa yang menyampaikan kepada kita, perahunya sudah tidak layak digunakan,” ucapnya.
Kriteria lomba sampan tradisional ini, kata dia, masih berlaku seperti tahun sebelumnya yakni satu sampan dengan dua orang peserta berpasangan tanpa batasan usia atau bebas umur. Sedangkan untuk sampan tetap menggunakan bahan kayu, bukan sampan dari fiber dan tidak memakai mesin.
Namun, lanjut dia, ada beberapa peserta yang menggunakan mesin sifatnya hanya sebagai penggembira, tidak sebagai peserta lomba. Dari semua peserta yang ikut diberikan dana partisipasi sebesar Rp. 250 ribu. “Jadi peserta yang mendapat juara 1, 2 dan 3 sampai 10 besar, kurang lebih sekitar 15 juta kita siapkan,” ungkapnya.
Dari pantauan InfoJembranaNews, perlombaan yang memakai alur sungai dengan jarak kurang lebih sekitar 4 hingga 5 kilometer, dari sungai Desa Perancak menuju Sungai Samblong, Kelurahan Sangkar Agung, berlangsung meriah. Ratusan penonton antusias menyaksikan lomba yang diikuti puluhan orang peserta ini.
Antusias penonton sejak pagi sudah terlihat berdatangan di areal start perlombaan. Bahkan, terlihat rela berpanas-panasan di atas jembatan sungai Desa Budeng menunggu dimulainya perlombaan. Sebagian besar peserta merupakan nelayan tradisional dan sudah sering ikut lomba.
Pada lomba tersebut juara pertama diraih oleh I Gede Sandi Adnyana (40) yang berpasangan dengan I Wayan Taler (60) asal Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung dengan hadiah Rp 2,5 juta. “Saya sudah sering ikut, dari tahun 2017. Hampir setiap tahun ketika ada lomba saya ikut,” kata Sandi pemenang lomba no urut 9 saat diwawancara di lokasi.
Pasangan peserta yang sudah empat kali mendapatkan juara ini mengaku, bersyukur kembali merebut juara yang ke lima kalinya. Ia menuturkan, lomba dayung sampan ini sudah menjadi tradisi tahunan dan setiap perlombaan ia selalu berpasangan dengan pamannya. Namun, kata dia, lomba yang sebelumnya mendapat kostum atau kaos seragam peserta lomba, kali ini tidak mendapat lagi.
“Sebelumnya kita dapat seragam, kemudian untuk sekarang tidak. Tapi kita tetap semangat, intinya positif gitu saja,” ujarnya. Sandi berharap, pada perlombaan tahun mendatang lebih banyak lagi peserta dan hadiah bisa lebih ditingkatkan. “Iya mudah mudahan lebih meriah lagi, agar hadiahnya bisa ditingkatkan. Karena kita juga perlu perawatan jukung dan persiapan kalau mau lomba,” pungkasnya.
Sementara pada posisi kedua di rebut pasangan I Kadek Feri Pranata (30) dan I Gede Adi Kartika (33), sedangkan posisi ketiga pasangan I Ketut Pariasa (51) dan I Komang Sutama (54), semuanya warga Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana. dk/IJN