Perahu Lenyap Ditelan Ombak, Dua Nelayan Pengambengan Selamat

0
680
Dua nelayan asal Pengembangan saat diamankan di Polsek Mendoyo, sebelum akhirnya dijemput oleh pihak keluarga, Minggu malam, 22 Juli 2023. Sumber foto : istimewa

InfoJembranaNews – Sebuah insiden tragis hampir merenggut nyawa dua nelayan asal Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Sabtu malam, 22 Juli 2023, ketika perahu mereka tenggelam di perairan lepas Pantai Yehembang. Beruntung, kedua nelayan tersebut berhasil selamat dan ditemukan dengan selamat di tepi pantai.

Dari informasi yang diperoleh InfoJembranaNews, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WITA. Kedua nelayan yang mengalami peristiwa ini bernama Wagiyo Susanto (53) dan Sugianto (60), mereka berdua berasal dari Banjar Kombading, Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana.

“Kedua korban sempat dibawa ke Mako Polsek Mendoyo, untuk selanjutnya menunggu jemputan dari pihak keluarga,” kata Kapolsek Mendoyo Kompol I Putu Suarmadi, dalam keterangan tertulis, Minggu 23 Juli 2023.

Kompol Suarmadi menjelaskan, pada hari Sabtu, 22 Juni 2023 sekitar pukul 09.00 WITA, kedua korban berangkat dengan menggunakan perahu fiber warna kuning dari pantai Desa Pengambengan dengan tujuan ke pantai Jimbaran, Kuta Badung.

“Dan satu orang temannya yang bernama Hersa Pauzi menggunakan satu unit perahu fiber lain warna putih. Mereka berangkat dengan dua perahu fiber,” ungkapnya.

Kemudian, kata dia, sekitar pukul 14.00 WITA, karena cuaca buruk dan ombak besar, saat tiba diperairan laut Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, kedua perahu tersebut memutar balik hendak kembali lagi pantai Pengambengan.

Namun, sebelum tiba di Pengambengan tepatnya diperairan laut Rambutsiwi, sekitar pukul 15.00 WITA, kantir perahu fiber yang ditumpangi kedua korban tersebut lepas, sehingga mengakibatkan perahu terbalik dan tenggelam.

“Sedangkan satu orang temannya yang bernama Hersa Pauzi, karena tidak mengetahui kedua korban mengalami musibah melanjutkan perjalanan menuju pantai pengambengan,” ungkapnya.

Kedua korban, lanjutnya, berusaha untuk menyelamatkan diri dengan cara berenang menuju tepi pantai Rambutsiwi, yang berjarak kurang lebih satu mil laut dari bibir pantai menggunakan pelampung gabus dan sampai ditepi pantai Rambutsiwi sekitar pukul 19.00 WITA. Bersyukur kedua korban dalam keadaan selamat dan sehat, selanjutnya mereka berjalan kaki menyusuri tepi pantai menuju ke arah barat.

“Setelah sampai di pantai Tembles, Desa Penyaringan, kedua korban bertemu dengan warga masyarakat setempat dan meminta pakaian pengganti, kemudian masyarakat tersebut menghubungi Kelian Dinas Banjar Anyar Tembles dan melaporkan kepada Bhabinkamtibmas Desa Penyaringan,” jelasnya.

Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Adapun barang milik kedua nelayan yang ikut tenggelam yakni perahu fiber berwarna kuning, senilai Rp 40 juta, 18 set jaring senilai Rp 18 juta, tiga unit mesin tempel 9 PK senilai Rp 20 juta, tali jaring senilai Rp 4 juta, dua buah HP senilai Rp 1.350 juta, dan dua buah dompet beserta surat-surat.

“Total kerugian yang dialami kedua nelayan diperkirakan mencapai Rp. 83.350.000,” ucapnya.

Meski tidak terjadi korban jiwa, namun pihaknya tetap menghimbau kepada masyarakat terutama para nelayan, untuk selalu berhati hati jika ingin berpergian melaut, karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat. “Peristiwa ini juga menjadi peringatan bagi seluruh nelayan akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan saat melaut dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat,” pungkasnya. dk/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here