InfoJembranaNews – Ratusan warga pasar umum Negara (PUN) yang tergabung dalam paguyuban pedagang pasar mendatangi kantor DPRD Jembrana, Kamis 22 Juni 2023 menyatakan menolak revitalisasi pembangunan pasar terbesar di wilayah Jembrana tersebut.
“Inti pointnya kita menolak. Apapun bentuk bangunannya kita tetap menolak,” kata Ketua 1 Paguyuban Pedagang Pasar Umum Negara I Putu Gede Eka Sasthujana, ditemui InfoJembranaNews usai audensi yang diterima langsung oleh Ketua dan para pimpinan DPRD Jembrana, Kamis 22 Juni 2023.
Sasthujana mengungkapkan, ke lima perwakilan pedagang pasar yang diterima masuk diruangan DPRD tersebut adalah sebagai bentuk penyampaian aspirasi yang selama ini belum tersampaikan. Ditambah dengan diterimanya surat pemberitahuan untuk mengosongkan pasar, hingga batas waktu terakhir tanggal 21 Juli 2023 mendatang, sangat meresahkan warga.
“Ini bagian dari keresahan warga pasar dengan menyikapi rencana bupati mau merevitalisasi dan kami tetap menolak,” tegasnya.
Revitalisasi, kata dia, apapun bentuk yang akan diajukan pemerintah daerah kepada para warga yang tergabung dalam paguyuban pedagang pasar umum Negara ini dengan tegas tetap menyatakan menolak pembangunan tersebut dan menginginkan bentuk kondisi pasar tetap seperti semula.
“Mau lantai dua, lantai tiga, tetap kami tolak. Keinginan kami tetap seperti semula saja. Alasan kami, karena perencanaannya tidak matang sekali dengan apa yang dikondisikan. Disamping itu juga, kita tidak dilibatkan,” ujarnya.
Warga pasar yang berjumlah sekitar 300 orang ini, kata dia, datang dengan kemauan sendiri secara spontanitas ingin mengungkapkan keresahannya. Selain itu, pihaknya juga mengaku akan mengadakan perlawanan, jika pemerintah memaksakan untuk melakukan revitalisasi pasar.
“Kita akan melakukan suatu perlawanan, karena situasi, kondisi yang tidak menguntungkan bagi pelaku pasar, tapi kita akan tunggu ibu dewan untuk mengkoordinasikan ke pusat apakah bisa di laksanakan atau tidak,” pungkasnya.
Sementara Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi setelah menerima audensi dari perwakilan paguyuban pedagang pasar mengatakan, pihaknya sudah menampung semua aspirasi yang disampaikan oleh warga pasar tersebut. “Jadi aspirasinya sudah masuk. Semua point, tadi sudah disampaikan, apa yang sudah menjadi keluhan pedagang pasar sudah kita terima dan kita sekarang sedang menindaklanjuti,” kata Sutharmi didampingi Ketua komisi II dan Ketua Komisi III.
Terkait revitalisasi ini, kata dia, sebenarnya pembahasan sudah berjalan ketika mulai masa persidangan, dalam pandangan fraksi. Kemudian fraksi-fraksi sudah menyampaikan, bahkan membackup pedagang pasar semua.
“Hari ini, kami melakukan sidang terkait dengan jawaban bupati terhadap pandangan umum fraksi yang sudah dilakukan kemarin. Nah, hasil jawaban bupati, kita akan rapatkan dengan banggar dengan TAPD, kita akan bahas itu. Apa yang menjadi masukan bapak ibu semua, apa yang menjadi pandangan umum fraksi terkait dengan pasar umum, kita akan bahas itu pada hari ini,” ungkapnya.
“Tetap semangat, tetap berjualan, proses biar kami yang menangani bersama perwakilan paguyuban,” imbuhnya. Sutharmi menambahkan, terkait permasalahan ini pihaknya juga berencana akan melakukan kordinasi ke kementrian pusat. “Karena itu ijinkan kami berkerja. Bahkan nanti kita akan agendakan berkonsultasi terkait masalah ini ke kementerian,” pungkasnya.
Dari pantauan di lokasi, ratusan warga pasar yang didominasi oleh ibu ibu pedagang tersebut sempat merangsek masuk kantor DPRD Jembrana. Terpantau juga warga membentangkan dua spanduk, yang salah satu spanduk bertuliskan ‘Kami Berjuang Demi Isi Perut’. Kemudian sekitar pukul 12.30 WITA warga kemudian membubarkan diri dengan damai. dk/IJN